Tempat Belajar dan Berbagi Informasi Seputar Pendidikan

Senin, 09 Februari 2015

Pengaruh Kinerja Pegawai terhadap Produktivitas Kerja pada PT Bank Muamalat Indonesia


A. Judul Pengaruh Kinerja Pegawai terhadap Produktivitas Kerja pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. KCP Kuningan Tahun 2014


B. Latar Belakang Penelitian


Pada dasarnya kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.


Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh perilaku para pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai karyawan dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati oleh karyawan dan atasan.


Karyawan bersama atasan masing-masing dapat menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu. Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumbar daya manusia secara keseluruhan, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.


Berdasarkan uraian di atas menunjukkan penilaian kinerja merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Dukungan dari tiap manajemen yang berupa pengarahan, dukungan sumber daya seperti, memberikan peralatan yang memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan yang ingin dicapai dalam pendampingan, bimbingan, pelatihan serta pengembangan akan lebih mempermudah penilaian kinerja yang obyektif.


Produktivitas merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki setiap perusahaan.Semua kegiatan manajemen yang berhubungan dengan produktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.Bagi perusahaan yang memanfaatkan sumber daya manusia, manajemen sumber daya manusia diarahkan pada peningkatan produktivitas kerja kariyawan secara maksimal. Berkaitan dengan ini maka produktivitas menjadi hal yang penting yang selalu ditingkatkan karena dapat menggambarkan tingkat efisiensi dan meningkatkan daya saing dari perusahaan. Dalam melaksanakan target produktivitas , tenaga kerja memegang peran penting dalam organisasi. Tenaga kerja tersebut berperan sebagai perencana , pelaksana, penggerak, dan pengawas.


Produktivitas merupakan hal yang menyangkut secara umum hubungan antara hasil nyata maupun fisik atau perbandingan antara hasil keluaran dan masukan.[1](Sinungan,2008) Pada dasarnya, peningkatan produktivitas dapat diperoleh dengan mengoptimalkan input produksi yang digunakan dengan kondisi output konstan (jumlah) atau mengoptimalkan jumlah output dengan kondisi input tetap.


C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang Penelitian yang sudah diuraikan maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut

a. Bagaimana keadaan kinerja pegawai di perusahaan PT Bank Muamalat Tbk KCP Kuningan?
b. Bagaimana keadaan produktivitas kerja pegawai di perusahaan PT Bank Muamalat Tbk KCP Kuningan?
c. Bagaimana pengaruh kinerja pegawai terhadap produktivitas kerja pegawai di perusahaan PT Bank Muamalat Tbk KCP Kuningan ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


a. Ingin mengetahui keadaan kinerja pegawai di perusahaan PT Bank Muamalat Tbk KCP Kuningan.
b. Ingin mengetahui Bagaimana keadaan produktivitas kerja pegawai di perusahaan PT Bank Muamalat Tbk KCP Kuningan.
c. Ingin mengetahui Bagaimana pengaruh kinerja pegawai terhadap produktivitas kerja pegawai di perusahaan PT Bank Muamalat Tbk KCP Kuninga
E. Teori dan Konsep Kinerja dan Produktivitas Kerja
1. Teori dan Konsep Kinerja


Terkait dengan definisi dari kinerja dan produktivitas itu sendiri, terdapat beberapa referensi yang menyebutkan bahwa kinerja dan produktivitas itu adalah hal yang sama. Tetapi dalam beberapa referensi yang lain menyebutkan bahwa keduanya adalah hal yang berbeda. Berikut adalah definisi dari beberapa sumber :


a. Definisi yang menyatakan bahwa kinerja dan produktivitas adalah sama


1. Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara [2](2000) : “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.


2. Maluyu S.P. Hasibuan[3] (2001) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.


3. Menurut Veizal Rivai [4]( 2004 ) mengemukakan kinerja adalah : “merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.


4. Menurut Bernardin[5] (2001) menyatakan bahwa kinerja merupakan catatan hasil yang diproduksi atas fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu selama periode waktu tertentu. Dari definisi tersebut Bernardin menekankan pengertian kinerja sebagai hasil, bukan karakter sifat (trait) dan perilaku.


Beberapa sumber yang menyebutkan bahwa antara kinerja dan produktivitas adalah sama, merujuk pada pengertian kinerja sebagai hasil. Sehingga dalam hal ini tidak ada bedanya antara kinerja itu sendiri dengan produktivitas, keduanya hal yang sama pada pengertiannya.


b. Definisi yang menyatakan bahwa kinerja dan produktivitas adalah berbeda


1. Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki (Helfert, 1996).


2. menurut Ambar Teguh Sulistiyani [6](2003) : “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”


3. Menurut John Whitmore [7](1997 : 104) : “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.






4. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjemahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira [8](2001 ), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”.


Pada definisi yang menyebutkan bahwa antara kinerja dan produktivitas adalah berbeda, merujuk pada pengertian kinerja sebagai perilaku. Dengan kata lain kinerja bukanlah sebuah hasil melainkan tindakan untuk mencapai atau mendapatkan hasil.


Adanya perbedaan ini menjadikan seseorang mempunyai sudut pandang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Berdasarkan 2 teori diatas, kami menganut teori yang membedakan antara kinerja dan produktivitas.


2. Kinerja


Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwasannya antara kinerja dan produktivitas adalah hal yang berbeda. Kinerja adalah lebih pada perilaku atau tindakan yang dimana hal tersebut dapat meningkatkan maupun menurunkan produktivitas. Adanya kinerja juga mempunyai tujuan serta manfaat, adapun tujuan dan manfaatnya adalah :


1. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan


2. Membantu mencapai produktivitas kerja


3. Dapat meningkatkan produktivitas jika kinerja semakin baik


Selain hal-hal tersebut, kinerja juga diperlukan sebagai sarana kerjasama dalam sebuah organisasi. Kinerja yang baik secara tidak langsung juga menuntut sebuah teamwork yang baik pula, begitu juga sebaliknya.

Read More

Penerapan Teknik Vokal Paduan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler





A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 tentang Sstem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban manusia.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas tersurat dalam Struktur Kurikulum salah satu mata pelajaran yaitu Pendidikan Seni Budaya yang sangat diperlukan karena didalamnya terdapat penanaman akan nilai edukasi dan estetika yang berakar pada tradisi seni budaya.

Salah satu tujuan Pendidikan Seni Budaya adalah menggali kemampuan, bakat dan minat siswa dalam berolah seni dan rasa, baik rasa musikal, peran, gerak maupun rupa.

Karena tidak seimbangnya kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dengan alokasi waktu yang tersedia, maka diperlukan waktu ekstra di luar jam pelajaran sebagai sarana pengembangan dari kemampuan yang harus dimiliki dalam Intra Kurikuler.

Dalam rangka pengembangan kemampuan dan menggali potensi siswa dalam mengolah rasa, maka SMP Negeri I Cikijing Kabupaten Majalengka merasa perlu mengadakan kegiatan Ekstra Kurikuler salah satu cabang seni yaitu Paduan Suara .

Melalui proses pembelajaran, guru menyajikan berbagai pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Selama mengikuti proses pembelajaran diharapkan agar peserta didik tidak terpaksa menerima seluruh pelajaran tetapi malah justru harus merasa tertarik dan senang menerimanya. Model semacam inilah yang terus dikaji, diteliti dan ditempuh oleh berbagai kalangan tenaga pendidik dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Untuk menciptakan kondisi belajar yang baik, tentu harus ada upaya-upaya pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berbagai upaya dan pendekatan ini meliputi elemen-elemen kurikulum yang dijadikan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Elemen-elemen kurikulum meliputi: sarana prasarana, media pembelajaran, SAP/Silabus, bahan atau materi ajar, tenaga pengajar dan sebagiannya akan sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan, selain struktur pengelola sekolah, pengawas, konselor dan berbagai pihak terkait lainnya. Keberhasilan tujuan pendidikan ini bisa di capai salah satunya dengan kegiatan ekstrakurikuler yang biasa di adakan di sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa diluar jam pelajaran sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler diadakan bertujuan untuk mengembangkan bakat, kemampuan dan kepribadian siswa diberbagai bidang diluar akademik. Agar siswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan belajar di sekolah, biasanya siswa diberi kesempatan memilih ekstrakurikuler menurut minat dan bakatnya.

Vokal biasanya dipelajari melalui kurikulum sekolah, kelas-kelas kursus maupun privat atau juga dipelajari secara otodidak. Dengan berkembangnya zaman kini banyak bermunculan sarana kompetisi vokal, maka peminat yang ingin mempelajari vokal pun kian bertambah banyak. Musik vokal adalah musik yang bersumber dari suara manusia yang bisa dimainkan oleh seorang penyanyi atau secara berkelompok. Jika dinyanyikan oleh seorang penyanyi itu disebut solo, dan yang dinyanyikan secara bersama-sama disebut paduan suara (choir)

Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme). Dalam pengertian ini, paduan suara juga mencakup kelompok vokal (vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini saling dibedakan.

Pelatihan paduan suara di SMPN 1 Cikijing Kabupaten Majalengka ini ditujukan agar paduan suara di SMP 1 Cikijing Kabupaten Majalengka lebih baik. Meskipun tidak dilatih seprofesional paduan yang sebenarnya akan tetapi diharapkan paduan suara di sini lebih baik lagi karena saat pertama mengikuti upacara di SMP 1 Cikijing Kabupaten Majalengka ini, paduan suaranya kurang “nggreget”.

Di dunia paduan suara SMP 1 1 Cikijing Kabupaten Majalengka tidak hanya diajari bernyanyi tapi juga membaca not balok. Latihan pernapasan dan pengambilan suara sebelum bernyanyi juga diajarkan. Selain lagu wajib Indonesia Raya, lagu-lagu nasional juga diajarkan seperti wajib belajar, padamu negeri, satu nusa satu bangsa. Untuk paduan suara, murid-murid diambil secara acak dari setiap kelas. Awalnya kelompok paduan suara hanya berisi murid perempuan saja tapi sekarang sudah “heterogen”.

Latihan paduan suara diadakan setiap hari Sabtu pada jam pengembangan diri. Setelah hampir dua bulan diadakan latihan, paduan suara di SMP ini semakin membaik di setiap performanya.

Paduan suara merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya, suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara. Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara yaitu: sopran, alto, tenor, bass. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono. Pada paduan suara tidak ada batasan untuk pembagian jumlah suara. Suara dapat dibagi menurut kisaran wilayah suara itu sendiri. Sopran adalah suara tertinggi pada wanita, ada juga suara yang sedikit rendah dari sopran adalah mezzosopran, dan suara yang paling rendah pada wanita adalah alto, ada pula yang berpendapat sampai contralto yaitu suara pada wanita yang lebih rendah dari alto,wilayah suaranya ada diantara mezzosopran dan tenor. Pada pria suara tertingginya adalah tenor, untuk suara yang sedikit rendahnya adalah bariton, dan suara yang paling rendah pada pria adalah bass.

Kelompok paduan suara di Indonesia semakin banyak jumlahnya, mulai dari kalangan siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi hingga staf perkantoran. Perkembangan paduan suara di Indonesia bisa dikatakan cukup baik. Bahkan beberapa kelompok paduan suara dari Indonesia telah meraih prestasi di tingkat International.

Lomba paduan suara sering diselenggarakan oleh instansi-instansi tertentu mulai dari tingkat antar SMP, SMA, Perguruan Tinggi atau umum. Salah satu aspek positif yang mempengaruhi dalam mengikuti lomba paduan suara yaitu, secara tidak langsung akan mendapatkan masukan untuk perbaikan kualitas agar menjadi lebih baik. Dalam situasi tersebut mereka akan menemukan teman baru untuk bertukar pikiran mengenai banyak hal seperti hobi, kelebihan dan kekurangan masing-masing tentang cara mereka bernyanyi, dsb. Kegiatan ekstrakurikuler paduan suara biasanya banyak diminati oleh siswa perempuan, namun tidak menutup kemungkinan jika ada siswa laki-laki yang mau bergabung dan memiliki bakat dibidang tersebut.

Paduan suara adalah salah satu ektrakurikuler yang banyak diminati oleh para siswa di SMP dan SMA salah satu contohnya adalah SMPN I Cikijing , beberapa siswanya banyak memilih ekstrakurikuler paduan suara.

. Paduan suara di SMPN I Cikijing selalu diperhitungkan oleh kelompok paduan suara di sekolah lainnya. Hal ini dilihat karena beberapa prestasi yang telah mereka raih.

Ekstrakurikuler paduan suara di SMPN I Cikijing di beri nama “Paduan Suara SMP Negeri I Cikijing ”.

Prestasi ini sangat menarik perhatian saya untuk melakukan penelitian tentang teknik vokal paduan suara yang diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN I Cikijing yang saya lihat cukup berhasil. Karena itu peniliti ingin mengetahui mengenai proses pembelajaran vokal yang di alami para siswa dalam ekstrakurikuler kelompok paduan suara di SMPN I Cikijing. Maka peneliti bermaksud untuk mengajukan judul “Penerapan Teknik Vokal Paduan Suara Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cikijing Kabupaten Majalengka ” tersebut dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana berbagai persiapan, proses (implementation) maupun hasil (goals) yang dialakukan di sekolah tersebut.


B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang ingin dikaji pada penelitian adalah tentang paduan suara. Secara umum rumusan masalah adalah ”Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Paduan Suara di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka dilaksanakan?”. Untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut, diidentifikasi melalui pertanyaan yang berfokus pada masalah-masalah seperti berikut :

1. Bagaimana persiapan sebelum latihan paduan suara di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka?

2. Bagaimana proses penerapan teknik vokal paduan suara di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka ?

3. Bagaimana hasil penerapan teknik vokal paduan suara di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka ?


C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang:

1. Persiapan paduan suara di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .

2. Proses penerapan teknik vokal pada paduan suara di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .

3. Hasil penerapan teknik vokal paduan suara di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .


D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak pelaku pendidikan yang terlibat, yang manfaatnya dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Manfaat bagi peneliti

Manfaat penelitian yang dilaksanakan setidaknya diharapkan sebagai berikut:

a. Agar peneliti dapat mengetahui proses penerapan paduan suara pada kegiatan ekstrakuriler di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .

b. Untuk menambah ilmu dan wawasan serta pengalaman mengenai proses pembelajaran paduan suara pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .




2. Manfaat bagi objek yg diteliti

a. Memberikan kontribusi pada kelompok ekstrakurikuler paduan suara SMPN I Cikijing Kab. Majalengka , bagi perkembangan tentang penerapan teknik vokal paduan suara.

3. Manfaat bagi jurusan Pendidikan Seni Musik

a. Menambah kepustakaan di jurusan pendidikan seni musik UPI tentang pembelajaran paduan suara pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .

4. Manfaat bagi Universitas Pendidikan Indonesia

a. Menambah referensi dan kepustakaan pada lembaga agar mahasiswa dapat membaca serta mengetahui tentang pembelajaran paduan suara pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .

b. Sebagai dokumentasi tertulis tentang studi pembelajaran paduan suara pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .

5. Manfaat bagi masyarakat

a. Memberikan kontribusi berupa pengetahuan dan wawasan bagi siapapun yang ingin mengetahui tentang studi pembelajaran paduan suara pada kegiatan ekstrakurikuler di SMPN I Cikijing Kab. Majalengka .
E. Kajian Teori

1. Paduan Suara

Paduan suara adalah bernyanyi bersama-sama atau dengan jumlah yang banyak. Umumnya paduan suara dinyanyikan dengan 4 bagian suara yaitu sopran, alto, tenor, bass. Sopran adalah suara perempuan dengan range vokal tertinggi. Dalam jenis suara sopran, ada juga jenis suara mezzo sopran, yaitu suara yang lebih rendah dari sopran namun lebih tinggi dari alto. Suara sopran juga terdapat pada suara laki-laki dewasa dengan menggunakan falsetto yaitu suara yang dihasilkan oleh resonator rongga kepala atau lebih familiar dengan sebutan suara kepala. Selain terdapat pada suara laki-laki dewasa, sopran juga dapat dimiliki anak laki-laki pada usia yang masih muda dimana suaranya belum mengalami puber suara. Jenis suara ini disebut boy soprano. Alto adalah suara perempuan dengan range vokal terendah. Alto juga dikenal dengan istilah contralto. Dalam alto ada juga yang disebut counter tenor, yaitu suara laki-laki yang range vokalnya hampir sama dengan alto perempuan. Sama halnya dengan laki-laki yang mampu menghasilkan suara sopran, untuk menghasilkan suara counter tenor juga menggunakan falsetto. Biasanya alto membawakan suara kedua tertinggi dalam paduan suara. Tenor adalah suara laki-laki dengan range vokal tertinggi. Pada partitur paduan suara untuk tenor biasanya tertulis dalam kunci G seperti yang digunakan sopran. Bass adalah suara laki-laki dengan range vokal paling rendah.

Jenis suara sopran, alto, tenor, bass mempunyai sifat masing-masing dan karakter yang berbeda



2. Teknik Vokal

Teknik vokal adalah cara untuk memproduksi suara yang baik dan benar agar suara yang dihasilkan terdengar merdu. Untuk mempelajari teknik vokal paduan suara sebenarnya sama dengan latihan teknik vokal solo pada umumnya, hanya saja ada beberapa tambahan. Teknik vokal yang harus dilatih diantara yaitu :
1. Latihan Pernapasan

Pernapasan adalah menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen dan menghembuskan udara yang mengandung karbondioksida. Pita suara (buku ungu) manusia diibaratkan seperti alat musik tiup, maka pernapasan menjadi kunci untuk membunyikan instrumen tersebut.


2. Artikulasi

Artikulasi adalah kejelasan mengucapkan kata-kata dalam bernyanyi sehingga mampu menghasilkan suara yang jelas dan nyaring.
3. Intonasi

Sebelum mempelajari berbagai hal penting seperti penghayatan, tanda-tanda perubahan tempo, artikulasi. Intonasi merupakan sesuatu yang harus didahulukan dalam mempelajari sebuah lagu. Intonasi adalah ketepatan suatu nada. Bunyi dengan nada yang tepat akan menghasilkan suara yang enak untuk di dengar.
4. Penghayatan

Seorang penyanyi dapat dikatakan berhasil ketika dia mampu menginterpretasikan sebuah lagu sesuai dengan isi dan jiwa lagu tersebut.

Read More